Minggu, 19 Januari 2014

Cerpen tentang Greyson Chance "Kalau gue single masalah buat lo?"

Hi-hai gue mau posting nih cerita sebenarnya nih cerita dibuatin temen sih hehehe tapi ya inilah cerita yang suka bikin gue senyum senyum sendiri *lah gila dong gue hehehehh dan makasih banyak yang udah buatin cerita buat gue :)
Jangan lupa add facebook gue Sasa Wakabayashi sama follow twitter gue @Greysaen kalau perlu ditulis aja sekalian *bercanda :Dv Hahaha *eh

"KALAU GUE SINGLE MASALAH BUAT LO?"

Seperti biasanya setiap minggu pagi Sasa menghabiskan weekend dgn menonton dvd dirumah sambil mencomot donat-donat kecil rasa coklat dikamar tercintanya. Sasa lebih suka menghabiskan weekend dirumah ketimbang jalan-jalan ke mall bersama teman-temannya, nonton bioskop atau kencan sana-sini. Bagi Sasa tugas seorang pelajar adalah belajar, bukan cari pacar.

Mungkin Sasa bukan gadis yang famous di sekolahnya. Sasa lebih suka mengahbiskan waktu istirahat di perpustakaan atau TIK room untuk bermain game online atau sekedar update sosial media. Walaupun jarang hangout seperti teman-temannya, Sasa termasuk orang yg tidak bisa dikatakan ketinggalan jaman karena, wawasan super luas.
" Lo nggak dateng Sa di pestanya Greyson? ," Tina duduk disebelah Sasa yg sedang asyik membaca novel terbaru karya Esti kinasih. Qistina atau yang biasa di panggil Tina ini adalah sahabat terbaik Sasa sejak SMP, anaknya manis, lucu, baik, pintar dan satu lagi super bawel tapi, Sasa tetap nyaman berteman dgn Tina sampai detik ini.
" Males ah, mending bobo dirumah. " Jawab Sasa ringan sambil menutup novelnya.
" What? gue nggak habis pikir kenapa sih lo nggak bisa nyenengin hati bentar aja. Ngandang mulu ! "Plis deh nggak usah bawel Tintin, suka-suka gue kenapa. Kalau elo mau dateng ya dateng aja, beres kan. " Sasa meninggalkan Tina yang masih dongkol.
" Tuh anak diciptain didunia ini buat apa sih? buat ngandang dirumah doang kali ya, aneh. " Tina pun berlari mengejar Sasa yg sudah hilang entah kemana.

Panas nya benar-benar stadium akhir. Kalau bukan karena alasan yang logis Sasa tdk akan mungkin mau menunggu Tina. Padahal niatnya setelah pulang sekolah ini Sasa mau neraktir Tina makan masakan jepang tapi Tina katanya sedang ada janji dgn austin, pacar Tina.
Sasa mendengar suara aneh, seperti langkah kaki seseorang. Belum sempat Sasa membalik tubuh untuk melihat siapa orang itu, tangan seseorg sudah membekap mulutnya dan membuat Sasa pingsan.

" Elo apa-apaan sih Tintin, nggak lucu tahu! "
Ternyata Tina dan Austin sengaja menyandra Sasa di kamar Tina sore ini. Tina dan Austin ingin membawa sasa ke Pesta ulang tahun Greyson.
" Udah ya Sasa sayang, gue sama Austin lagi ngidam nih mau bawa elo ke pestanya Greyson. Stand by aja disitu, gue yang bakal dandanin elo. "
Sasa hanya pasrah saat Tina memoleskan sedikit foundation, bedak, eyes shadow, dan segala tetek bnengek make up ke wajahnya. Sumpah demi apapun Sasa sangat tersiksa dengan make up di wajahnya. Kalau saja Tian dan Austin tidak membekap mulut dan mengikat tangannya mungkin Sasa sudah memberontak, menampar Tina dan Austin lalu lari sekencang-kencangnya.
" Hai Sa, elo cantik banget tapi kenapa dibekap gitu? " Greyson yang sedang berdiri didepan pintu masuk kagum dgn penampilan Sasa.
" Iya nih Greyson, Sasa nakal kalau enggak dibekap sama diikat bisa lari. " Tina dan Austin tersenyum sambil berlalu meninggalkan Sasa.
" Ini Sasa Wakabayashi (ini nama facebook gue real)? " Greyson menghampiri Sasa yang sedang asyik dengan salad buahnya.
" Iya, emang kenapa? "
" Tumben elo mau dateng ke acara beginian, so makasih ya Sa elo dateng ke pesta gue, " Greyson tersenyum manis ke arah Sasa . Sasa hanya manggut-manggut lalu pergi meninggalkan Greyson tanpa sepatah katapun.

Semenjak kedatangan Sasa ke pesta Greyson banyak cowok yang diam-diam sering mengamati Sasa. Mereka seakan-akan terkena magnet Sasa yang ternyata baru disadari para cowok-cowok itu.
" Mereka ngapain sih ngeliatin gue kayak gitu Tin? " Sasa sedikit risih dgn pandangan anak kelas sebelahnya yang sejak tadi memperhatikan Sasa.
" Sasa mereka itu kagum sama elo, maybe diantara mereka mungkin juga suka elo. "
" Eh gila ya, pada rabun gitu mata mereka. Apa coba yang disuka dari gue, ngaco deh elo tuh tin! " Sasa tertawa lalu kembali fokus dengan komik Conannya.
" Wo elo itu dibilangin malah gue dibilang ngaco. Terserah elo deh Sa. "

Greyson menurunkan kaca mobilnya dan mengamati Sasa yang sedang asyik mengantre donat ditoko roti. Greyson mengamati Sasa yang dgn santainya mengantre donat dikasir sambil mendengarkan lagu lewat earphonenya.
Greyson segera menutup kaca mobil nya saat Sasa keluar dari toko. Greyson mengikuti laju motor Sasa yang mengarah ke taman pinggir kota. Greyson semakin penasaran saat menguntit Sasa dari belakang. Greyson terus berjalan menyusuri jalan setapak menuju sbuah gubuk kecil yang indah dengan dihiasi mawar putih.
Greyson memandang Sasa dibalik pohon yang tdk jauh dari gubuk itu.
Sasa membuka kantong yang berisi donat lalu mengeluarkan sebuah buku dari dalam tasnya.
" Itu anak ngapain disini coba? " Greyson semakin penasaran. Greyson kaget minta ampun saat tiba-tiba Tina muncul dari belakang tubuhnya.
" Hayo! ngikutin Sasa ya, eciee suka Sasa ya Grey? " Greyson membungkam mulut Tina rapat-rapat karena suara Tina bisa membuyarkan semua mata-matanya.Greyson tahu semua tentang sasa. Salah satunya tentang prinsip Sasa yang tidak mempunyai pacar sebelum kuliah. Greyson sangat menghargai prinsip Sasa, Sasa memang berbeda dari gadis-gadis lainnya. Dia dewasa namun ternyata Sasa juga sangat manja terhadap mamanya. Sasa tak punya waktu untuk memikirkan cowok mana yg pantas untuknya, karena Sasa lebih syka dgn dunianya tanpa cowok manapun.
Baginya " Single itu prinsip. Bukan berarti gue gak bisa punya cowok. "

Sasa mondar-mandir didepan ruang sekretariat kampusnya. Keringat dingin membasahi tubuhnya, sejak satu jam yg lalu Sasa menunggu dosen pembimbingnya keluar sambil membawa kertas berisi " Beasiswa " untuk dirinya.
" Tuhan-tuhan bantu aku, aku ingin sekali beasiswa itu. " Sasa terus mondar mandir tanpa sengaja dia menbrak seorang laki-laki yg sedang membawa setumpukkan buku.
" Aduh! lain kali kalau jalan lihat-lihat dong! "
Sasa terkejut saat tahu bahwa laki-laki itu adalah Greyson.
" Greyson? "
" Sasa? " Greyson meletakkan buku-bukunya dikursi. Greyson dan Sasa pun duduk dikursi tunggu sambil bicara panjang lebar. Greyson datang ke rumah Sasa malam ini. Greyson sengaja datang tanpa memberitahu sasa karena dia ingin memberi surprise di hari ulang tahun Sasa hari ini.
" Oh nak Greyson silahkan duduk, tante panggilkan Greyson ya, " Greyson menunggu diruang tamu sambil mengeluarkan sekotak donat favorit Sasa.
" Elo kesini nggak bilang gue dulu, ada apa Grey? " Sasa duduk disebelah Greyson dan tanpa babibu segera membuka kotak donat yg dibawa Greyson.
" Elo ya, bilang makasih dulu kek, apa kek. " Sasa tersenyum lebar sambil mencomot donatnya
" Gue mau bilang sesuatu Sa, tapi elo jangan marah ya? " Sasa manggut-manggut.
" Gue sayang sama lo, gue nggak tahu ini perasaan udah berapa lama nginep dihati gue sejak SMA. Gue tahu elo lebih suka single tapi .. " belum selesai Greyson bicara Greyson sudah menyuapkan paksa donat ke mulut Greyson.
" Elo telen deh itu donat, gue mau bikin minum dulu. "
Sasa pergi meninggalkan Greyson yg masih terdiam tak mengerti.
Lalu beberapa langkah kemudian Sasa berbalik kearah Greyson lagi dan mengigit sebagian donat dimulut Greyson dgn mulutnya, sambil mencium pipi Greyson.

Greyson hanya tertawa menyaksikan kelakuan aneh Namun dia begitu senang dan begitu bahagia.


END 
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa gue nge-flyyy *eh :D

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar